JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali. Kunjungan itu dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN. Kunjungan tersebut berlangsung di Aula BSKDN pada Senin, 8 Mei 2023.
Dalam sambutannya, Yusharto mengimbau Pemprov Bali untuk terus meningkatkan penyebaran inovasi di berbagai urusan. Mengingat berdasarkan jumlah inovasi Provinsi Bali tahun 2022, inovasi masih didominasi oleh urusan kebudayaan. Sementara inovasi pada urusan lainnya terlihat masih minim.
"Saat ini yang perlu untuk dilakukan perbaikan di antaranya adalah dari peningkatan jumlah inovasi dan pengayaan terhadap jenis-jenis inovasi yang agar menyebar pada setiap urusan yang ada pada urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah," jelasnya.
Kendati demikian, berdasarkan data pelaporan inovasi daerah tahun 2022, Provinsi Bali mengalami peningkatan pada sejumlah aspek. Hal itu meliputi aspek ranking indeks, jumlah inovasi terlapor, hingga peningkatan kualitas pelaporan inovasi daerah. Dia menambahkan, ada 42 jenis inovasi yang dilaporkan Pemprov Bali dengan skor nilai kematangan yang relatif cukup tinggi hingga mencapai skor 106, sementara skor terendah adalah 76. "Ini sudah cukup menjadi modal dasar bagi Pemprov Bali untuk meningkatkan inovasi," imbuhnya.
Terkait penyebaran inovasi di berbagai urusan, Yusharto mengatakan peran Pemprov sangat diperlukan dalam melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota terutama dalam rangka peningkatan inovasi daerah. "Untuk rekapitulasi Bapak (Kepala BRIDA Provinsi Bali) melakukan pembinaan juga untuk kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Yusharto mengungkapkan pihaknya bersedia menjadi Hub seluruh provinsi di Indonesia tidak terkecuali Provinsi Bali untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan kajian, riset, atau sejenisnya kepada seluruh lembaga terkait di Indonesia. "Kolaborasi untuk meningkatkan inovasi berbasis data itu sangat penting, agar inovasi yang tercipta dapat lebih berkualitas," terangnya.
Sementara itu, Kepala BRIDA Provinsi Bali I Made Gunaja berharap BSKDN dapat melakukan pembinaan peningkatan inovasi kepada pihaknya melalui fasilitasi bimbingan teknis terkait Indeks Inovasi Daerah (IID) maupun indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN. "Kami perlu masukan-masukan dari BSKDN terkait peningkatan (inovasi) dalam Indeks Inovasi Daerah dan indeks BSKDN lainnya," pungkasnya.
0 Komentar